Kedai Kopi

Suara riuh rendah terdengar dari jauh dan dekat, bincang-bincang antar manusia di setiap sudut. Bau-bau kopi tercium mesra dipenuhi sesak oleh para lelaki paruh baya. Mereka seakan melepas penat seharian dengan secangkir kopi.
Saya sungguh takjub dengan kopi dan gelasnya yang begitu kecil. Ia mampu membias pengunjung kedai kopi duduk hingga punggung kebas. Kopi tercipta sebagai alat komunikasi politik yang mengemuka.
Ngopi yok?
Kata-kata itu seakan membius untuk segera duduk di kedai kopi. Mengisi bangku-bangku dan mengisi perut dengan sejumlah panganan menggugah selera. Walaupun penuh kesederhanaan, kedai kopi bak ketenangan sejenak sembari menarik nafas. Letaknya yang strategis semakin memudahkan langkah kaki bergerak.

Komentar

Postingan Populer